Search JuraganBuku.com:

Tuesday, June 24, 2008

Currently My Favorite Version

Keep Reading:
fast connection / slow connection

end of post, 0 comments

Wednesday, June 18, 2008

Stock Cycles from a Bandar Point of View

I love this post. I do not know who posted it because he/she used an alias (JsxTrader), but this is exactly the reason why I do not fully rely in Technical Analysis in stocks and prefer to rely on fundamentals because in the end, fundamentals always win.

*BD = Bandar
*TA = Technical Analysis

---------------------------------------------
Secara UMUM, berikut fase-fase yang BIASA dilewati saham....,

Fase Akumulasi
Terjadi dibottom dalam periode yang cukup lama. Diam-diam BD akan mengumpulkan barang di fase ini dan menjaga agar harga tidak naik dulu sebelum embernya penuh..., caranya dengan memasang OFFER tebel-tebel dan mengguyur saat ada yang coba-coba makan kanan..., VOLUME relative rendah, Aktivitas Trading relative sepi, sekali-sekali akan terlihat vol spike namum kembali melemah.

Fase Mark-up
Setelah ember penuh, BD akan menyiapkan 'Cerita-Cerita Menarik', Riset, Target price, dll.., Selanjutnya BD akan melakukan pembelian supaya harga cepat naik, terjadilah apa yg orang TA bilang Breakout Consolidation..., trader & investor akan tertarik untuk ikut masuk sehingga harga semakin terdorong naik..., jika terjadi koreksi, BD akan menjaga level-level tertentu dengan memasang BID dlm jumlah besar supaya harga tidak melorot lagi..., Saat koreksi selesai, BD akan melanjutkan pembelian untuk mendorong harga naik lebih tinggi lagi.

Fase Distribusi
Saat level yg sdh ditentukan sang BD tercapai (umumnya sebelum harga mencapai level tertingginya), barang mulai dibagi sedikit-sedikit.., karena masalah size, BD tidak mungkin bisa keluar begitu saja karena bisa menekan harga.., oleh karenanya harga tetap dijaga sambil
diam-diam bagi-bagi barang..., saat BD sudah hampir selesai unloading dan harga mulai melemah.., maka BD dengan cepat akan melakukan QUICK SELL dimana sisa barang yang mereka punya akan diguyur ke pasar sekaligus...., TA akan mendetect ini, dimana terjadi peningkatan VOLUME namun harga malah turun.., istilah TA-nya "Volume off the Top"..., terjadilah Reversal.

Fase Mark-Down
BD akan melakukannya SHORT selling di fase ini, karena mereka tau persis harga TIDAK AKAN NAIK LAGI (karena tidak ada yg menjaga).., melihat harga tidak mau naik lagi, investor & trader akan mulai berebut keluar juga.., bisa ditebak apa yang terjadi.., harga akan turun
dengan jauh lebih cepat dibandingkan saat rally.., VOLUME akan meningkat tajam sesuai dengan penurunan harga... (that's why banyak yg mengatakan harga lebih cepat turun dari pada saat rally). Disatu titik, VOLUME akan meningkat secara significant sementara harga tidak mau turun lagi.., alasannya, investor jangka panjang mulai masuk, BD cover short, yang nyangkut tidak mau lepas barangnya lagi, etc...., TA akan 'melihatnya' sebagai bottom confirmation.


Saat harga mulai stabil dan volume mulai menurun..., maka akan dimulai lagi Fase Akumulasi, dan seterusnya.....

Keep Reading:
fast connection / slow connection

end of post, 0 comments

Monday, June 16, 2008

The worst kind of business there is, by Mr. Buffet:

The worst sort of business is one that grows rapidly, requires significant capital to engender the growth, and then earns little or no money. Think airlines. Here a durable competitive advantage has proven elusive ever since the days of the Wright Brothers. Indeed, if a farsighted capitalist had been present at Kitty Hawk, he would have done his successors a huge favor by shooting Orville down.

The airline industry’s demand for capital ever since that first flight has been insatiable. Investors
have poured money into a bottomless pit, attracted by growth when they should have been repelled by it. And I, to my shame, participated in this foolishness when I had Berkshire buy U.S. Air preferred stock in 1989. As the ink was drying on our check, the company went into a tailspin, and before long our preferred dividend was no longer being paid. But we then got very lucky. In one of the recurrent, but always misguided, bursts of optimism for airlines, we were actually able to sell our shares in 1998 for a hefty gain. In the decade following our sale, the company went bankrupt. Twice.

Keep Reading:
fast connection / slow connection

end of post, 0 comments